Doujinshi adalah sebutan bagi manga yang dibuat oleh fans manga tersebut yang memiliki alur cerita atau ending yang berbeda dari manga aslinya. Para fans ini biasa mendistribusikannya dari tangan ke tangan, dijual secara indie di toko doujinshi, atau mengikuti konvensi akbar doujinshi yang biasa disebut Comiket. Disini dijual ribuan judul doujinshi tiap tahunnya. Pengunjungnya bisa mencapai 400.000 orang.
Doujinshi sendiri kadang menjadi batu loncatan seseorang/kelompok untuk menjadi mangaka. Ken Akamatsu (Love Hina, Negima) juga sering membuat dojin karyanya sendiri. Manga yang bertema hentai biasanya adalah dojin dari manga tertentu yang sudah terkenal. Biasanya karakter manga tersebut memang didesain untuk jadi "sasaran" para dojin-ka (sebutan bagi para pembuat dojin, sama seperi manga-ka).
anda termasuk pengunjung ke_
lagu gue banget
Doujinshi
Gaya penggambaran
Rata-rata mangaka di Jepang menggunakan gaya/style sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, gambar latar belakangnya hampir semua manga digambar serealistis mungkin, biarpun gambar karakternya benar-benar sederhana. Para mangaka menggambar sederhana khususnya pada bagian muka, dengan ciri khas mata besar, mulut kecil dan hidung sejumput. Ada juga gaya menggambar Lolicon maupun Shotacon.
Tidak semua manga digambarkan dengan sederhana. Beberapa mangaka menggunakan style yang realistis, walaupun dalam beberapa elemen masih bisa dikategorikan manga. Seperti contohnya Vagabond, karya Takehiko Inoue yang menonjolkan penggunaan arsir, proporsi seimbang dan setting yang realistis. Tetap, Vagabond dikategorikan manga karena gaya penggambaran mata, serta beberapa bagian yang simpel. Manga juga biasa digambar dalam monochrome dan gradasinya yang biasa disebut tone.
Untuk komik jangka panjang atau yang memiliki ratusan volume, umumnya seiring dengan perkembangan waktu, para mangaka akan mengalami perubahan goresan yang cukup signifikan.[rujukan?] Contoh yang umum di Indonesia mungkin karaya Hojo Tsukasa yang dari Cat Eyes berubah menjadi seperti dalam City Hunter. Atau karya lain Ah ! My Goddess yang dimulai sejak 1988 dan sampai sekarang masih terus berjalan. One Piece and Naruto pun cukup berubah bila dibandingkan pada goresan volume volume awal.
Doujinshi
Manga di Jepang
Majalah-majalah manga di Jepang biasanya terdiri dari beberapa judul komik yang masing-masing mengisi sekitar 30-40 halaman majalah itu (satu chapter/bab). Majalah-majalah tersebut sendiri biasanya mempunyai tebal berkisar antara 200 hingga 850 halaman. Sebuah judul manga yang sukses dapat terbit hingga bertahun-tahun seperti "ジJojo no Kimyō na Bōken / JoJo's Bizarre Adventure / Misi Rahasia". Umumnya, judul-judul yang sukses dapat diangkat untuk dijadikan dalam bentuk animasi (atau sekarang lebih dikenal dengan istilah ANIME) contohnya adalah seperti Naruto, Bleach dan One Piece
Beberapa manga cerita aslinya bisa diangkat berdasarkan dari novel / visual novel, contohnya adalah "Basilisk" (tidak beredar di Indonesia) berdasarkan dari novel " Kōga Ninpōchō" oleh Futaro Yamada, yang menceritakan pertarungan antara klan ninja Tsubagakure Iga dan klan ninja Manjidani Koga. Ada juga yang mengangkat dari segi sejarah, seperti sejarah Tiga Kerajaan (The Three Kingdom) seperti Legenda Naga (Ryuuroden) dan sejarah-sejarah Jepang, kadang ada yang memakai nama yang benar benar ada, ada juga yang memakai tokoh fiktif.
Setelah beberapa lama, cerita-cerita dari majalah itu akan dikumpulkan dan dicetak dalam bentuk buku berukuran biasa, yang disebut tankōbon (atau kadang dikenal sebagai istilah volume). Komik dalam bentuk ini biasanya dicetak di atas kertas berkualitas tinggi dan berguna buat orang-orang yang tidak atau malas membeli majalah-majalah manga yang terbit mingguan yang memiliki beragam campuran cerita/judul. Dari bentuk tankōbon inilah manga biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain di negara-negara lain seperti Indonesia.
Untuk beberapa judul (yang sukses) bahkan telah/akan dibuat versi manusia (Live Action, atau kadang disingkat sebagai L.A. di jepang), beberapa judul yang telah diangkat menjadi Live Action adalah Death Note, Detektif Conan, GeGeGe no Kintaro, Cutie Honie, Casshern, DevilMan, Saigake!! Otokojuku dan lain lain
Lebih lanjut sebagian judul juga akan dibuat remake kembali secara internasional oleh produsen di luar negara Jepang, seperti Amerika, yang membuat film Live Action Dragon Ball versi Hollywood (20'th Century Fox), dan kabarnya juga akan dibuat versi live action dari Death Note oleh pihak produser barat.
Cara Menggambar Manga
1. Langkah pertama mulailah mencari referensi buku komik yang akan digambar, karena mencontoh gambar termasuk gambar kartun yang sudah ada lebih mudah daripada harus membuat gambar atau lukis gambar sendiri.
2. Sebelum kita mulai lukis gambar siapkan peralatan gambar terlebih dahulu kertas kosong, pensil dan penghapus. Nah.. kalau semuanya sudah siap mari kita mulai menggambar.
3. Mulai melukis gambar kartun wajah salah satu tokoh komik favorit Anda dengan cara perlahan-lahan. Sekedar saran gambarlah tokoh komik yang kira-kira mudah untuk di gambar misalnya Doraemon atau Sincan.
4. Gambarlah dengan perlahan-lahan (lukis kartun perlahan) dan tidak perlu khawatir bila hasil gambarnya tidak mirip dengan komiknya, namanya juga baru belajar menggambar.
5. Usahakan dalam setiap menggambar wajah dari tokoh komik / lukis kartun tsb dilakukan sampai selesai. Gambarlah wajah tokoh komik tersebut secara berulang-ulang sehingga kira-kira mirip dengan di komiknya.
6. Kemudian gambar tokoh komik tersebut tanpa harus melihat buku komik. Mungkin gambar yang dihasilkan tidak mirip dengan aslinya, jadi teruslah belajar melukis, ada yang ikut les melukis tapi tergantung pribadi masing-masing. Namun yang paling penting anda sudah mengetahui ciri-ciri khusus pada gambar tokoh komik tersebut.
7. Gambarlah wajah tokoh tersebut dalam posisi yang berbeda, misalnya gambar dari arah samping atau depan. Lakukan hal ini berulang-ulang, kemudian gambar tokoh komik tersebut tanpa harus melihat buku komik.Semakin sering latihan melukis semakin bagus dan bisa seperti belajar di sanggar lukis, kursus melukis, les melukis.
8. Sebagai catatan, jangan dulu berpindah untuk menggambar tokoh komik yang lain, karena itu akan merusak konsentrasi anda dalam menggambar. Ini bisa juga diterapkan di les melukis, belajar melukis.
9. Jika Anda sudah dapat menggambar wajah tanpa harus melihat buku komik. Belajar di sanggar melukis bisa saja menerapkan hal seperti ini. Selanjutnya cobalah untuk mengganti ekspresi wajah tokoh komik tersebut, misalnya gambar ekspresi wajah yang sedang marah, sedih atau ekspresi wajah gembira.
10. Ikuti langkah demi langkah point-point yang ada diatas. Mungkin dengan sering belajar melukis sendiri, kemampuan kita bisa sama bahkan bisa melebihi di tempat sanggar lukis, kursus melukis, les melukis, dll.