Dulu saat merazia komik (komik jepang) saya dan teman-teman, guru sma saya pernah bilang begini “komik itu merusak”. Saat itu saya bertanya dalam hati bagaimana mungkin komik yang begitu menghibur ini menjadi perusak.
Hingga suatu waktu saya membaca sebuah tulisan yang mengkritik pernyataan yang senada dengan pernyataan guru saya. Sang penulis menjelaskan bahwa keliru bila memvonis komiik itu merusak selama komik itu tetap bersifat hiburan(karena ada juga komik-komik mesum). Selain hiburan sebenarnya komik adalah ilustrasi kritik sosial. senang sekali membaca tulisan itu.
Akhir akhir ini saya melihat ternyata selain yang dijelaskan oleh si penulis ada banyak kelebihan yang dimiliki oleh komik. Sayapun sadar betapa banyak poin-poin menarik dari komik yang saya lewatkan selama ini.
Poin-poin berikut saya sarikan dari komik Jepang(bukan komik mesum)
Industri kreatif
Ada komik pasti ada dunia perkomikan. Dunia perkomikan tergolong kedalam industri kreatif. Di Jepang komik menjadi salah satu sumber pemasukan negara. Ada sekitar 1000 lebih komik yang beredar. Keuntungannya tak perlu disangsikan. Lihat saja betapa komik-komik Jepang tak hanya populer di Jepang saja. Setiap belahan dunia tak ada yang tak tersentuh kepopuleran komik-komik jepang. Belum lagi pembelian hak untuk memfilmkan dari perusahaan animasi. Keuntungan yang sangat besar. Yang menarik keuntungan besar ini awalnya bermodalkan kertas tinta cerita dan kemampuan ilustrasi.
Penjaga warisan budaya.
Para autor komik Jepang suka sekali memasukan nama-nama yang ada dalam budaya mereka kedalam komik hasil karya mereka. Baik itu nama tokoh atau apa saja. Ambil contoh di serial “one piece” salah satu tokoh di dalamnya mempunyai pedang dengan yang disebut ”Ama no murakumo”. Ini sebenarnya merupakan nama pedang dalam salah satu cerita legenda Jepang.
Cerita legenda ini merupakan warisan kebudayaan. Lewat cara ini(memasukkannya dalam komik) sengaja atau tidak sengaja secara langsung kekayaan khazanah budaya jepang tetap hidup. Adapun bagi yang bukan orang Jepang ini adalah media promosi untuk memperkenalkan kebudayaan mereka.Pendidikan moral tanpa kantuk.
Empati, persahabatan, menepati janji, bercita cita dan kerja keras untuk mewujudkannya adalah hal hal yang selalu ditonjolkan dalam komik Jepang. Memang ada beberapa bagian dalam komik Jepang yang kurang pantas dilihat anak anak dan dilihat semua kalangan dalam timbangan nilai-nilai ketimuran. Tapi ini hanya sedikit. Sementara pesan-pesan moral tadi sangat banyak.
Ini bisa membantu bentuk formal dan informal pendidikan yang mungkin menemui kebuntuan saat mengenalakan sikap-sikap luhur tadi. Ia tak memiliki potensi untuk menghadirkan rasa kantuk atau bosan karena memaang dimasukkan di antara adegan action yang seru dan meneganggkan, serta disisipkan di antara adegan humor yang merilekskan pikiran dan suasana sedih yang menyentuh hati.
anda termasuk pengunjung ke_
lagu gue banget
Pelajaran dari Komik Jepang
death-notes
DEATH-NOTES http://en.wikipedia.org/wiki/Death_Note
hmmm ceritanya seruuu… bagi kalian penggemar cerita yang menggunakan pemikiran, menegangkan, bahkan suka dengan cerita yang menggunakan kekuatan berpikir.sebagai senjata dalam membunuh. alibi, dan kemampuan analisis cerita cerita detektif. kalian perlu membaca manga ini.
hmmm keunikan manga ini adalah ceritanya yang luar biasa menghayal tetapi dapat diterima oleh alam pikiran.
kemampuan pengarang (Ohba Tsugumi) dalam mendeskripsikan cerita dan kemampuan mendeskripsikan analisis tokoh tokohnya tidak kalah dengan Dan Brown pengarang novel Davinci Code. hmm
keunikan yang lain jalan ceritanya atau alur cerita dibuat maju mundur sesuai dengan alur pemahaman pembaca. sehingga pembaca tidak akan merasa sulit mencerna.
disamping itu manga ini di percantik oleh Obata
Takeshi sebagai penggambar. gambarnya yang cermat dan teliti dan khas Shonen membuat manga ini patut diacungi 5 jempol… hehehe
walaupun aku baru baca 60 chapter yang di download dari www.death-notes.com sudah ketagihan dan ingin terus mengetahui bagai mana kelanjutan ceritanya.
hmmm bagus percaya deh… bagi penggemar manga detektif2 seperti kindaichi conan atau detektif q, bahkan city hunter, aku yakin akan suka pada manga ini.
hmm walaupun agak mikir. tapi semakin dibaca semakin asyik
keunikan yang lain adalah Obha menyuguhkan cerita tidak hanya dari 1 point of view saja
melainkan dari seluruh karakter. sehingga kita dapat mengetahui apa yang dipikirkan oleh karakter2 yang ada dalam manga ini, dan juga pemikiran serta analisis dari karakternya juga ditunjukan membuat cerita semakin menarik..
basic ceritanya adalah:
Yagami Raito sebagai tokoh utama menemukan sebuat buku dari dunia reaper atau god of death. yang sengaja dijatuhkan ole salah satu reaper tersebut(ryuku). keistimewaan buku itu adalah, jika seseorang menuliskan nama dengan mengetahui wajahnya maka orang yang namanya ditulis itu akan mati dalam 40 detik oleh serangan jantung. bahkan penulis bisa mengatur sebab kematian korbanya dan tindakan yang akan dilakukan oleh korban sebelum mati.
mengerikan…
namun asyik
karakter yang berusaha menangkap raito adalah Ryuzaki. detektif dengan kemampuan luarbiasa. setara dengan kemampuan berpikir raito.
konflik pun terjadi antara raito dan ryuzaki.
raito sebagai Kira dan Ryuzaki sebagai L
pertentangan pu terjadi antara mana yang lebih baik… membunuh orang orang yang tidak berguna bagi dunia dan mencimpakan dunia baru yang sempurna atau membuat dunia berjalan seperti apa adanya.
hmmm
benar2 cerita yang bagus.
Sejarah Komik
Ternyata pengertian komik banyak lho. Menurut Will Eisner dalam bukunya Graphic Storytelling, komik adalah tatanan gambar dan balon kata yang berurutan. Scott McCloud punya pendapat lain lagi, katanya dalam buku Understanding Comics, komik didefinisikan sebagai gambar yang menyampaikan informasi atau menghasilkan respon estetik pada yang melihatnya. Ada juga yang menyebut komik sebagai cerita bergambar, gambar yang dinarasikan, kisah ilustrasi, picto-fiksi dan lain-lain. Hmm, banyak banget ya defenisi komik, untuk memudahkan, kita sebut saja sebagai cerita bergambar, seperti yang disebut oleh Zam Nuldyn, komikus Medan.
Kapan munculnya komik masih menjadi perdebatan. Menurut Scot McCloud komik bisa jadi bermula dari tulisan hiroglyph Mesir, emaki Jepang atau manuskrip kuno Amerika Tengah. Tapi, menurut Roger Sabin, komik semestinya merupakan istilah untuk kisah bergambar yang dicetak. Meski demikian, pengertian ini rancu sebab film animasi kan juga kisah bergambar yang dibuat atau dicetak dengan media tertentu.
Menurut penelusuran Sabin, komik paling awal adalah komik cetak karya Francis Barlow berjudul A True Narrative of the Horrid Hellish Popish Plot (1682) dan The Punishments of Lemuel Gulliver oleh William Hogarth (1726). Tapi Eddie Campbell menolak kesimpulan Sabin, sebab menurut Campbell karya dua penulis itu mestinya digolongkan pada kartun. Sama halnya dengan komik karya Rowlandson tahun 1782, yang membuat kartun bertema politik dan ditambah narasi. Karya para kartunis itu lebih tepat disebut gambar yang dinarasikan.
(Uh, kayaknya ribet ya. Soal defenisi dan sejarah awal komik aja, para ahli nggak satu pendapat.)
Tahun 1884, komik karya Ally Sloper berjudul Half Holiday dipublikasikan. Komik ini disebut sebagai komik strip majalah pertama. Berikutnya terbitlah terobosan baru dunia perkomikan, yakni kemunculan komik berseri dengan tokoh tetap tahun 1895. Dibuat oleh R.F Outcault, berjudul Hogan's Alley. Komik ini menjadi sangat populer sehingga meningkatkan penjualan koran yang memuatnya. Hogan's Alley menjadi penanda awal bangkitnya komik Amerika. Semangat membuat komik menjalar dimana-mana. Para komikus menciptakan berbagai tokoh cerita yang kemudian jadi populer hingga ke seluruh dunia. Sebut saja Superman yang muncul pertama kali dalam Action Comics#1 tahun 1938.
Harajuku Style di Indonesia
Di kawasan ini dikenal sebagai tempat nongkrongnya anak muda –di Jakarta disebut anak gaul- yang tentu sekaligus tenpat ajang pamer mode pakaian terbaru. Itu awalnya. Namun dalam perkembangannya, di Harajuku muncul gaya berpakaian yang boleh dibilang posmo. Gak nyambung alias gak “matching” (lagi-lagi kata anak muda Jakarta), misalnya antara baju dan celana, rok dan gaun, sepatu dan model rambut dan seterusnya. Juga warnanya, dan tentu bisa dikembangkan ke warna sepatu, warna rambut dan seterusnya.
Nah, gaya inilah yang kemudian berkembang sendiri menjadi “merek” dan bahkan kemudian menjadi semacam trend setter. Harajuku. Gaya posmo yang seringkali “tabrakan” dianggap menjadi seni tersendiri dan bahkan akhirnya menduni. Tak terkecuali di Jakarta. Pernah dengar grup penyanyi “Ratu” yang saat ini lagi pecah berantakan dan sempat ngetop lewat lagunya TTM alias Teman Tapi Mesra dan Lelaki Buaya Darat? Di Jakarta, Ratu dikenal sering mengenakan kostum Harajuku. Personal Ratu, Maia Ahmad dan Mulan Kwon memang sering tampil “aneh”, misalnya mengenakan rok mini dipadukan dengan celana ketat sedengkul, stocking bolong-bolong dan ditambah rambut yang dicat warna-warni.
Tentu bukan hanya Ratu, di Jakarta banyak juga anak muda yang tak segan dan tak malu ber-harajuku. Oh ya, Harajuku bisa juga disebut Japanese Style dan juga bisa diidentikkan dengan gaya gothic. Style dengan corak serba hitam bagai hantu (boleh juga disebut bak nenek sihir) ini memang dipadugayakan dengan Harajuku dan masih ditambahkan dengan aksesoris dan gaya rambut asimetris yang mencerminkan dandanan fashion anak muda Jepang.
Nah, gaya ini memang sedang tren di Jakarta saat ini. Para Harajuku-ers ini bisa dilihat di pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta. “Menurut gue, Harajuku itu aneh, heboh, warna-warni berbau-bau gothic yang serba hitam. Pokoknya bebas banget deh,” tutur Icha (21) mahasiswi desain Universitas Trisakti, di Jakarta. Harajuku sendiri tidak hanya dilalukan perempuan tetapi berlaku juga untuk laki-laki. Namun memang mayoritas Harajuku dilakukan anak muda perempuan. Sampai ada yang berpandangan (di Jepang), Harajuku dilakukan mereka (perempuan muda belia) yang tidak diterima oleh keluarganya, walau pun ini belum tentu benar. Yang jelas Harajuku memang lekat dengan Jepang, seperti pengakuan Rio, mahasiswa Universitas Al Azhar, Jakarta. “Harajuku Jepang banget, keren memang gayanya, tapi anak muda di sini kayaknya masih dibatasi sama peraturan dalam cara berpakaian,” katanya.
Artis top papan atas Indonesia, Agnes Monica juga dikenal suka ber-Harajuku. “Aku seneng banget sama style Jepang apalagi street fashionnya, tapi nggak harus ke Jepang juga sih. Paling titip sama temen kalau lagi pas ke sana atau aku pakai desainer sendiri,” kata Agnes.